Saat taman hati berbunyi siulan burung
menyanyikan lagu rindu..
Takala jiwa teruja rasa rindu yang terpendam..
Bila fikiran trus membawa ingatan diri
ke alam rindu...
Aku bisa tertawa sendiri,
Juga bisa nangis keseorangan...
Kerna terbit persoalan dalam hati
mengundang sendu berlagu..
Menggantikan irama rindu dalam hati...
Diri tertanya,
Mampukah terulang memori indah itu?
Bakal terlakarkah kenangan indah yang baru?
Sendu berlagu
Yang ku harap pelangi indah..
Namun yang berkunjung awan gelap.
Aku alpa akan lumrah alam
Pelangi itu munculnya cume sebentar
Tapi yang ku idamkan
Pelangiku itu hadirnya berterusan
Mana mungkin melawan adat alam,bukan?
Hati ini terus bertukar irama sendu...
Namun diri ini sedar dan tahu,
Biar yg berbunyi sendu itu dia rasakan seorang
Bukan untuk diwar-warkan pada orang
Selagi mampu,
Diri ini akan terus mengahayati
Tiap bait2 alunan sendu itu..
Takut tiba harinya
Dia akan pergi terus
Tinggalkan lagu sendu itu
Demi untuk pelanginya.
Suatu hari,
Bila tekad kuat mencengkam...
Bila diri lelah dengan awan mendung..
Serik dengan nada sendu itu..
Ia akan tinggalkan
Segalanya..
Kerna dia juga perlukan
irama rindu dlm hatinya.
Kalau yang lain bisa rasa irama rindu
Beralun asyik didalam jiwa dan hati,
Mengapa tidak dia?
Sudah lama dia dengar
Irama sendu menemani harinya
Lalu membawa awan mendung
Sekarang tiba masa,
Dia akan mengusir..
Pergi tinggalkan sendu itu...
Mencari dan pergi pada lagu rindu itu
Kerna dia tahu
Lagu rindu punya pelangi
Buat dirinya.